Laporan
bacaan
Nama :
Intania Zendrato
Semester :
III-PAK
Mata Kuliah :
Eksposisi Perjanjian Baru
Dosen : Mp. Aritonang. MT,h
Judul buku : Theologia Kristen
Karangan :
Millard J Ericson vol 3
I. INTISARI BUKU
A. Dekat, Jauhnya Allah (Imanensi Dan Trasendensi )
1. Imanensi
Kodrat Allah adalah sepasang konsep yang secara
tradisional disebut sebagai trasendensi dan imanensi Allah. Kedua konsep ini
merujuk kepada hubungan Allah dengan dunia yang diciptakanNya. Kedudukan Allah
berhubungan dengan semesta alam ciptaanNya itu, maksudnya, sampai sejauh mana
Dia hadir dan aktif di dalam semesta alam (imanensi) bertentangan dengan
ketidak-hadiran dan penyimpanan-Nya dari alam semesta (trasendensi). Kedua
gagasan alkitabiah ini harus dijaga keseimbangannya. Dalam hal ini keduanya
adalah sama dengan kasih dan keadilan Allah, yaitu karena pengertian yang benar
tentang yang satu diperoleh pada saat kita memandangnya dari sudut pandang yang
lainnya.
Kalau salah satu terlalu di tekankan sehingga
merugikan yang satunya maka hilanglah konsepsi teistis ortodoks. Kalau imanensi
di tekankan secara berlebihan kita kehilangan konsepsi tentang Allah yang
berkepribadian. Sedangkan kalau transendensiNya yang di tekankan secara
alkitabiah, kita akan kehilangan pengertian tentang Allah yang aktif. Kedua
konsep ini melibatkan berbagai sifat kebesaran dan kebaikan Allah. Diakui bahwa
beberapa sifat Allah itu lebih cenderung menunjukkan transendensiNya, sedangkan
yang lain lebih cenderung menunjukkan imanensiNya. Namun, pada umumnya
transendensi dan imanensi hendaknya dianggap sebagai petunjuk bahwa dengan
segala sifatNya, Allah berhubungan dengan dunia ciptaanNya.
B.
Dasar Alkitabiah
Imanensi adalah kehadiran dan aktifitas Allah dalam
alam semesta ini, dalam watak manusia, dan dalam sejarah. Yeremia 23:24
menekankan kehadiran Allah di seluruh semesta alam ini. Kisah-kisah penciptaan
dalam kitab Kejadian, tentu saja, sangat menonjolkan ketrlibatan Allah dalam
menciptakan alam semesta ini. Dalam Kejadian 2:7 “bahwa Allah menghembuskan
napas hidup ke dalam manusia dan manusia menjadi makhluk yang hidup”. Yang di
tekankan dalam ayat ini bahwa Allah aktif bekerja dalam alam semesta ini. Dia
adalah Allah atas alam atau hukum alam.
Teologi Kematian Allah
Proses ini dilengkapi di dalam diri Yesus. Dengan
lahirnya Yesus Kristus di dunia, Allah secara tetap menjadi bagian dari dunia
ini. Dengan demikian, kematian Allah merupakan semacam tindakan bunuh diri
Allah yang ada sejak dahulu kala itu, yaitu dengan sukarela melepaskan
statusNya yang paling mendasar. Allah tidak lagi mempunyaio keberadaan yang
terpisah dari manusia. Dengan datangNya Yesus, mulailah sebuah proses pembaruan
sifat ilahi, sehingga sekarang terdapat di dalam hidup manusia.
Dalam Alkitab Imanensi ilahi yang diajarkan terbatas
namun mengandung berbagai implikasi:
1) Allah tidak terbatas kepada cara bekerja secara
langsung untuk mencapai maksudNya
2) Allah dapat saja memakai orang/organisasi yang
tidak secar` terus terang bersifat Kristen
3) Kita harus menghargai semua yang telah diciptakan
oleh Allah
4) Kita dapat belajar sesuatu tentang Allah dari
ciptaanNya
5) Imanensi Allah berarti ada titik-titik di man injil
dapat menyentuh seorang yang belum percaya.
2. Transendensi
Hubungan Allah dengan dunia adalah transendensiNya.
Dasar Alkitab
Transendensi merupakan tema khusus kitab Yesaya. Dalam pasal 55:8-9 kita
membaca bahwa pikiran Allah jauh melebihi pikiran manusia. Dengan demikian,
transendensi Allah di atas kita harus dipahami tidak sekedar dalam arti
kebesaranNya,kuasaNya dan pengetahuanNya, tetapi juga dalam arti kebaikan,
kekudusan, dan kemurnianNya.
Beberapa hal terkait dalam doktrin transendensi Allah
yang akan mempengaruhi beberapa keyakinan dan tindakan kita:
·
Allah lebih
tinggi dari manusia
·
Allah tidak
mungkin dapat dijelaskan sepenuhnya menurut konsep manusia
·
Keselamatan kita
bukanlah prestasi kita
·
Senatiasa aka
nada perbedaan di antara Allah dan manusia
·
Rasa hormat
merupakan sikap yang tepat dalam hubungan kita dengan Allah
·
Kita akan
senantiasa mengharapkan tindakan Allah yang benar-benar Transenden
II. tanggapan saya
Buku ini setelah saya baca merupakan suatu ilmu yang
baru bagi saya dalam theologi kristen. Dimana ada dua eksistensi Allah yaitu
dekat dan jauhnya Allah(imanensi dan trasedensi). Penulis memberi perbandingan
jika salah satu dari kedua hal ini ditekankan maka akan merugikan yang satu.
Menurut saya salah satu dari keduanya, baik imanensi maupun trasedensi tidak
perlu ditekankan. Karena keduanya dapat kita pahami sebagaimana Allah itu dekat
atau jauh kepada dunia dan ciptaannya. Saya setuju dengan pendapat penulis
kesimpulan atau hal-hal yang terdapat dalam imanensi dan trasedensi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar