MANAJEMEN PENDIDIKAN
Nama
: Intania Zendato
Semester
: VIII
M.
kuliah : Pendidikan Nasional
Dosen
: Rian Ariesta Siahaan
Buku
:Manajemen Pendidikan
Penulis
: Prof. Akdon
a.
Pengertian
manajemen pendidikan
Manajemen
dalam bahasa Inggris artinya to manage, yaitu mengatur dan mengelola. Dalam
arti khusus bermakna memimpin dan kepemimpinan, manajemen berkaitan dengan
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
secara efektif, yang di dukung oleh
sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen
pendidikan adalah sebagai lembaga yang bergerak dalam proses pembinaan, proses
transformasi ilmu pengetahuan dari para pendidik kepada anak didik atau proses
belajar mengajar. Para pendidik yang bertugas membina melatih serta mengarahkan
minat serta bakat anak didik dalam tugasnya berusaha mewujudkan tiga kecakapan
anak didik, yaitu:
a. Kecakapan
rasio anak didik dalam arti pengembangan pola pikir anak didik
b. Kecakapan
emosional anak didik dalam arti pengembangan mentalitas anak didik dan
kedewasaan menghadapi berbagai permasalahan masalah yang dihadapi
c. Kecakapan
spritual anak didik dalam arti pengembangan aspek-aspek ritualitas dalam
hubungannya sebagai hamba kepada Allah sebagai pencipta.
b.
Prinsip-
prinsip pengelolaan dalam manajemen
1. Prinsip
efesiensi dan efektivitas
2. Prinsip
pengelolaan
3. Prinsip
pengutamaan tugas pengelolaan
4. Prinsip kepemimpinan yang efektif
5. Prinsip
kerjasama
c.
Operasionalisasi
fungsi-fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan
1. Perencanaan
dalam lembaga pendidikan
Perencanaan
pendidikan adalah kegiatan yang
berkaitan dengan usaha merumuskan program pendidikan yang didalamnya memuat
segala sesuatu yang dilaksanakan, penentuan tujuan pendidikan, kebijaksanaan
dalam pendidikan, arah yang akan ditempuh dalam pendidikan, prosedur dan metode
yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan dan mejadi tugas
manajer. Perencanaan pendidikan di dalamnya membahas desain kurikulum,
penentuan jadwal kegiatan pembelajaran, penentuan tenaga pengajar, pembuatan
team teaching, perumusan dan tekhnik pembuatan satuan acara pembelajaran,
strategi pembelajaran, pola evaluasi dan rapat-rapat.
2. Pengorganisasian
dalam lembaga pendidikan
Pengorganisasian
merupakan tugas manajer yaitu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam sistem
jaringan kerja yang relationship antara satu dan yang lainnya. Fungsi
pengorganisasian adalah : fungsi
strukturalisasi ( menetapkan struktur kepegawaian), fungsi relationship
( membangun hubungan dengan pihak eksternal lembaga), fungsi integritas
usaha-usaha lembaga pendidikan, sbagai alat untuk mempersatukan
usaha-usaha menyelesaikan berbagai
kegiatan lembaga pendidikan.
3. Pengendalian
dalam lembaga pendidikan
Tugas
ini adalah meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan
sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja
masing-masing personal.pengawasan dapat dibagi tiga yaitu : pengawasan yang
bersifat top down dilakukan dari
atasan langsung kepada bawahan, pengawasan bersifat botton up dilakukan dari bawahan kepada atasan, pengawasan bersifat
melakat, yang termasuk self control, yaitu
atasan maupun bawahan senantiasa mengawasi dirinya sendiri ( kesadaran
pribadi, intropeksi diri, dan menjadi suri teladan bagi oranglain).
4. Evaluasi
dalam lembaga pendidikan
Mengevaluasi
berarti menilai semua kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan sukses
atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian
berikutnya.
5. Penyusunan
anggaran biaya dalam lembaga pendidikan
Salah
satu fungsi manajemen adalah menyusun
anggaran biaya(budgeting). Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah :
perencanaan tentang jumlah biaya yang diperlukan, sumber biaya yang diperoleh
atau di usahakan, mekanisme penggunaannnya, pelaksanaan pembiayaan kegiatan,
pola pembukuan dan pertanggungjawabannya serta
pengawasan.
6. Staffing
dalam lembaga pendidikan
Staffing
berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas dan kewajibann tertentu yang
harus dilaksanakan.
d.
Fungsi
pengawasan dalam lembaga pendidikan
Pengawasan atau controling adalah fungsi
yang berhubungan dengan pemantauan, pengamatan, pembinaan, dan pengarahan yang
dilakukan oleh pimpinan lembaga pendidikan. Fungsi pengawasan berhubungan erat dengan
dengan fungsi directing atau comanding dalam mengendalikan penyelenggaraan
organisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah
ditetapkan, sehingga dapat menjamin berlangsungnya pelaksanaan kegiatan lembaga
pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berjalan lancar dan memperoleh
hasil yang optimal. Directing juga sekaligus berfungsi menilai keberhasilan
pelaksanaan tugas para karyawan dan meningkatkan efektivitasdan efisiensi
kinerja lembaga pendidikan serta memberikan bimbingan langsung untuk
memperbaiki kesalahan kekurangan dan kekhilafan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapi para karyawan, sehingga dapat mencegah kesalahan yang
lebih jauh. Comanding perlu diperankan
oleh manajer atau pimpinan lembaga pendidikan .
e.
Otorita
dalam lembaga pendidikan
Otorita
artinya wewenang atau sering dikatakan otoritas artinya kewenangan. Pengertian
otorita adalah hak yang dimiliki pimpinan atau pejabat tertentu untuk mengambil
keputusan, melakukan tindakan atau meninggalkan suatu tindakan. Dalam wewenang
terdapat ciri-ciri mendasar yang merupkan ha-hak seorang pemimpin:
1. Mmiliki
keuasaan tertentu yang tidak dimiliki oranglain
2. Kekuasaan
itu merupakan hak yang dibenarkan secara yuridis normatif untuk iadikan
landasan bertindak.
3. Bertanggungjawab
dengan jabatan yang disandangnya.
4. Pengambilan
keputusan untuk melakukan tindakan atau meninggalkan suatu tindakan
5. Berhak
melimpahkan wewenangnya kepada bawahannya
6. Dibatasi
oleh jabatannya menurut waktu dan tempat yang telah ditentukan.
f.
Motivasi
kerja dalam lembaga pendidikan
Motivasi asalnya dari kata motif, adalah
motivate atau motoin, lalu motivation yang berarti gerakkanatau sesuatu yang
bergerak. Artinya sesuatu yang menggerakkan terjadinya tindakan atau disebut
dengan niat. Dengan demikian pengertian motivasi adalah dorongan atau
rangsangan yang diberikan kepada seseorang agar memiliki kemauan untuk
bertindak. Dorongan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya
meningkatkan upah kerjanya, reward, dan imbalan yang merupakan bonus tertentu,
aturan-aturan dan sanksi yang ketat bagi para pelanggar aturan. Dalam
organisasi pendidikan, motivasi kerja sangat dibutuhkan demi kelancaran
penyelenggraan proses pembelajaran dan sebagainya. Motivasi untuk para guru dan
dosen dapat dilakukan dengan memberikan bantuan kuliah, memberi beasiswa,
meningkatkan insentif dan honor dari pekerjaannya dan sebagainya.
g.
Analisis
kebijakan pendidikan dan tenaga
kependidikan
1. Peningkatan
profesionalitas guru
Dalam UU NO. 20 tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2, dinyatakan bahwa pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.. olrh karena
itu peningkatan profesionalitas guru dengan : peningkatana kualifikasi (ijazah
sesuai dengan UU yang berlaku), sertifikasi( untuk menyatakan seseoang telah
lulus dalam ujian dan memiliki kewenangan untuk menjadi guru), peningkatan
kompetensi( menurut PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik,
profesional, kepribadian dan sosial. Untuk mencapai kekempat kompetensi
tersebut, LPTK sebagai lembaga pencetak
calon guru memiliki kewajiban untuk memberikannya kepada calon guru. Tugas
untuk peningkatan kompetensi guru adalah Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan(P4TK), sedangkan pelaksanaan kebijakan peningkatan kompetensi guru
ada pada Direktorat Profesi Pendidik.
2. Evaluasi
kebijakan pendidikan
Masalah yang sangat serius dalam bidang
pendidikan di negara kita adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis
dan jenjang pendidikan. Untuk itu upaya memperbaiki mutu pendidikan perlu di
lakukan melaui kebijakan pemerintah, peningkatan efektivitas sekolah,
peningkatan kualitas supervisi para pengawas, peningkatan komite, dan
sebagainya. Evaluasi diadakan dengan alasan : analisis tentang global yang di
hadapi oleh dunia pendidikan (misalnya : mengurangi kesenjangan dalam
pemerataan pendidikan, kemiskinan, organisasi, dan ekslusivitas pendidikan),
analisi pendidikan nasional ( ada berbagai faktor yang memengaruhi
pendidikan dasar Indonesia yang
berkaitan dengan penentu mutu pendidikan yaitu : faktor guru, faktor buku,
faktor proses, faktor efektivitas dan efesiensi), dan analisis masalah pendidikan secara regional.
Aplikasi dalam mengajar : yaitu bahwa dalam
sebuah lembaga pendidikan yang dapat menentukan berhasil tidaknya proses
belajar-mengajar adalah pengelolaan manajemen yang baik. Semua point di atas
jika di terapkan dengan baik pasti akan memberi hasil yang baik. Mulai dari
prinsip-prinsip, fungsi serta otoritas manajemen dalam lembaga pendidikan.
Seorang manajer memiliki tugas dan tanggungjawab penuh untuk mengelola
pembelajaran dengan baik. Meningkatkan kualitas sekolah, meningkatkan mutu
sekolah dan meningkatkan kesejahteraan para pendidik atau guru. Supaya
tercapainya tujuan pendidikan nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar